Ketua-ketua pejabat satu pengalaman masakini
Sepanjang berkerja
dengan jabatan pemerintah pusat, negeri
dan swasta kurang lebih 40 tahun
tak kurang 25 kali bertukar boss. Ada boss yang perpisahannya
iringi dengan isak tangis kerana akan kehilangan
seorang yang baik akhlak, warak, bijaksana mengurus kantor dan berkebajikan kepada setiap karyawannya. Ada boss yang diiringi
perpisahannya dengan senyum melebar, pertukarannya
ibarat terlucut satu tali dari tali-tali
bala yang menyakitkan.
Daripada urutan 25 boss itu, ada antaranya hanya memegang jawatan kepala kantor selama tiga bulan, kemudian ditukarkan ke jabatan
lain, ada yang bertahan sehingga lima
tahun atau lebih. Seringnya yang bagus
tak kekal lama.
Boss-boss itu berbeda cara dan kaedah pengurusan yang
diterapkan. Sementara personal perangai juga
tak sama. Ada
yang personal perangainya jelek, tapi berkebajikan kepada karyawan. Dan ada boss
yang bagus akhlaknya, setiap tuturkatanya bersulam motovasi dan nasihat agama. Ketakwaanya
dapat dinilai daripada setiap sudut penampilan diri dan cara kerjabuatnya. Tapi
tak ramai. Namun aura keberkatan sentiasa menyinar di ufuk masa.
Kalau ditanya para karyawan, anda memilih siapa dari dua contoh itu? Barangkali ada yang memilih boss yang
berperangai jelek, kerana menurutnya, disebalik kejelekan itu ia memiliki sifat berkebajikan kepada karyawaan.
Kerana bagi karyawaan personal perangai bossnya itu adalah urusan personal mereka,
yang diinginkan ialah sifat kebajikannya, tak lokek berbelanja.
Sementara yang memilih contoh kedua juga ramai. Kecuali bagi karyawan yang tak suka
mendekatkan diri kepada Allah.
Demikian juga memilih “boss”
Malaysia
pada PRU13 ini. Contoh-contoh itu bisa
saja diambil manfaat!
No comments:
Post a Comment