Tuesday, November 1, 2011

Mahdi Akif: Umat Islam Wajib Bela Palestina!


Oleh: Rossem
Walaupun beberapa ia menyebut letih karena kurang istirahat dan melakukan perjalanan panjang, mantan Mursyidul Am Al Ikhwan al Muslimun Mesir, Dr, Muhammad Mahdi Akif mengaku bangga datang ke Kelantan Malaysia. Tokoh gerakan Islam yang pernah dijatuhkan hukuman mati oleh penguasa Mesir, Jamal Abdul Nassir ini baru saja datang di Malaysia, menghadiri undangan pemerintah kerajaan Kelantan.

“Perjalanan dari Mesir ke Malaysia yang mengambil waktu lama, dan sebelum ke Kota Bharu telah menghadiri Ijtimak Tarbawi 2011 anjuran Pemuda PAS serta memberi ceramah di beberapa masjid di Kuala Lumpur, namun semangat untuk berkunjung ke Kelantan sangat tinggi, seperti juga tingginya semangat Islam warga Kelantan,” ujarnya.

Menurut Akif, keinginan berkunjung ke Kelantan dan bertemu Mursyidul Am PAS merangkap Menteri Besar, Tuan Guru Dato’ Haji Nik Abdul Aziz Nik Mat dan kenalannya Ustaz Yahya Osman justeru telah cukup lama.

Bagi generasi muda Muslim sekarang yang tak sempat bertemu atau mengenali dari dekat Hasan Al –Banna (yang meninggal 12 Februari 1949), Dr Muhammad Mahdi boleh jadi “bayangan” atau copi-paste kepada tokoh terkemuka gerakan Islam itu, karena keduanya adalah sahabat seperjuangan dan hidup sezaman.
“Siapapun yang ingin mengenali Syeikh Hasan Al-Banna maka dampingilah Syeikh Dr Muhammad Mahdi, di sana ada persamaannya,” tutur Ustaz Asri yang menterjemah ucapan Syeikh Muhammad Mahdi Akif dari bahasa Arab dalam bahasa Melayu.

Dalam paparannya, ia bercerita mulai terlibat dengan gerakan Al Ikwan al Muslimun sejak tahun 1940-an. Kemudiannya memegang berbagai jabatan kepemimpinan sehingga dilantik sebagai Mursyidul Am yang ke 7, jabawatan tertinggi dalam gerakan Islam itu.

Lewat kata-katanya yang bersemangat, beliau menggajak umat Islam seluruh dunia berpegang kukuh dengan tali Allah SWT dan berwaspada setiap masa dari musuh-musuh Islam yang sentiasa mengintai untuk memusnahkan Islam.
Menurutnya, apa yang terjadi di Somalia, Iraq, Afghanistan adalah angkara permainan jahat musuh-musuh Islam, katanya.

“Paling penting adalah; sama-sama kita fikirkan tentang umat Islam di bumi Palestina yang sekian lama dizalimi rejim Zionis-Israel. Sekarang saudara-saudara kita dari Hamas sedang berjihad. Banyak sudah yang gugur syahid dan banyak lagi akan menyusul. Ingatlah, perjuangan Palestina bukanlah untuk hanya rakyat Palestina tapi untuk ummah. Justeru kita semua, walaupun di mana anda berada, wajib membantu mereka,” tegasnya.

Menyinggung tentang Pemilu pertama yang bakal diadakan di Mesir selepas kejatuhan rejim Husni Mubarak, Syeikh Dr Muhammad Mahdi menyinggung Pemilu di mana hampir 550 kursi parlemen akan diperebutkan.

Ikhwanul Muslimin, gerakan oposisi yang paling berpengaruh pada masa Mubarak, akan berjuang untuk memperoleh kira-kira separuh kursi parlemen dalam pemilihan mendatang melalui Partai Kebebasan dan Keadilan. Partai itu telah memperingatkan pihak pemerintah untuk tidak menangguhkan pemilihan, yang kelompok-kelompok sekular telah anjurkan karena mereka takut kelompok Islam yang diorganisir lebih baik itu akan merebut kursi-kursi.

Seperti diketahui, Dr Muhammad Mahdi Akif pernah dijebloskan ke penjara oleh rezim Husni Mubarak dengan tuduhan berencana mengulingkan pemerintahan. Ia dipenjara 20 tahun pada Agustus 1954 saat usianya 26 tahun.

Tahun 1996 sekali lagi ia dijeblos ke dalam penjara karena dituduh berkomplot manjatuhkan pemerintahan Presiden Anwar Sadat. Kali ini ia dipenjara selama tiga tahun.

23 tahun, bukan waktu pendek. Namun baginya, seperti dinyatakan kepada ribuan jamaah PAS yang hadir mendengar amanatnya di Balai Islam, Kota Bharu tanggal 31 Oktober 2011 kemarin, “ Kami tahu, kami adalah dipihak yang benar, justeru kami bangga walaupun masuk penjara.”

Lahir tanggal 12 Juli 1928 di Mansyurah, Mesir, usia Muhammad Mahdi kini mencapai 83 tahun. Meski demikian fisiknya tampak masih gagah. Pidatonya bersemangat dan mantap, dengan vokalnya yang baik, sehingga mengejutkan jamaah yang hadir mendengar pada malam itu.

No comments:

Post a Comment